Ada dua macam sistem terbuka, yaitu yang dapat mengontrol operasinya sendiri, dan yang tak bisa. Kontrol dapat dilakukan melalui alat yang berupa simpul yang dibuat menjadi sistem. Simpul ini disebut simpul feedback, yang memberikan jalan kecil bagi signal dari sistem ke mekanisme kontrol, dan dari mekanisme kontrol kembali ke sistem. Mekanisme kontrol adalah peralatan dari beberapa jenis yang menggunakan signal feedback untuk mengevaluasi penampilan sistem dan menentukan apakah dibutuhkan tindakan pembetulan.
Minggu, 17 November 2013
Modal Sistem Umum Perusahaan
PENGERTIAN MODAL PENGERTIAN MODAL
Sebelum mengerti masalah permodalan di bidang agribisnis ada baiknya kita membahas kembali pengertian agribisnis yang telah dipelajari pada modul sebelumnya. Pengertian agribisnis adalah keseluruhan perusahaan yang terlibat dalam usaha pemasok bahan atau barang kebutuhan pertanian seperti usaha makanan ternak, pupuk, mesin pertanian, bahan bakar, pengangkutan, bibit serta usaha tani yang melakukan budidaya tanaman, termasuk usaha di bidang pengolahan hasil pertanian, penjualan dan pemasaran hasil pertanian. Kegiatan agribisnis ini membutuhkan faktor produksi seperti lahan, tenaga kerja, alat mesin, termasuk modal dan lainnya agar bisa terlaksana dengan baik. Berikut ini beberapa definisi modal menurut beberapa ahli ekonomi. Menurut Soewartoyo (1992), dalam Ensiklopedi Ekonomi, Bisnis dan Manajemen modal adalah sejumlah uang atau barang yang digunakan untuk kegiatan perusahaan yang terdiri atas modal tetap seperti gedung pabrik, mesin-mesin dan modal kerja seperti piutang, sediaan barang, sediaan bahan, barang setengah jadi, barang jadi. Gilarso (1993), menyatakan bahwa dalam ilmu ekonomi istilah modal (capital, capital goods) sebagai faktor produksi menunjuk pada segala sarana dan prasarana (selain manusia dan pemberian alam) yang dihasilkan untuk digunakan sebagai masukan (input) dalam proses produksi : bangunan dan konstruksi, alat dan mesin, serta tambahan pada persediaan. Modal tersebut dapat diperoleh dari dua sumber yaitu modal sendiri dan pinjaman. Modal sendiri terdiri atas modal disetor atau modal saham dan laba ditahan. Pinjaman dapat berupa pinjaman jangka pendek maupun jangka panjang. Dalam neraca, modal dalam arti uang dan barang dicatat di sisi kiri sebagai aktiva atau harta, sedangkan modal dalam arti sumber dana dicatat di sisi kanan sebagai utang dan modal. Modal dalam Produksi Pertanian Dalam sistem agribisnis terdiri dari tiga sektor yang saling tergantung secara ekonomis yaitu sektor masukan (input), produksi (farm) dan keluaran (output). Modal merupakan salah satu faktor produksi yang termasuk dalam sektor masukan. Dalam produksi pertanian, modal adalah peringkat ke 2 faktor produksi terpenting setelah tanah. Bahkan kadang-kadang orang menyebut “modal” adalah satu-satunya milik petani yaitu tanah disamping tenaga kerja yang dinilai murah. Dalam ekonomi pertanian disebutkan pula modal adalah barang atau uang yang bersama-sama faktor produksi tanah dan tenaga kerja menghasilkan barang-barang baru atau komoditi pertanian (Mubyarto, 1993). . Modal petani yang berupa barang di luar tanah adalah ternak beserta kandangnya, cangkul, bajak, dan alat-alat pertanian lain, bibit, pupuk dan hasil panen yang belum dijual, tanaman yang masih di sawah dan lainnya. Selanjutnya jenis modal, sumber modal dan cara memperoleh modal akan dibahas berikut di bawah ini. Jenis Modal : Jenis-jenis modal menurut Bambang Riyanto (1993) terdiri dari : 1. Modal Asing/Utang : Modal asing adalah modal yang berasal dari luar perusahaan yang sifatnya sementara bekerja di dalam perusahaan, dan bagi perusahaan yang bersangkutan modal tersebut merupakan utang yang pada saatnya harus dibayar kembali. Selanjutnya modal asing atau utang ini dibagi lagi menjadi tiga golongan yaitu : a. Modal asing/utang jangka pendek (short-term debt) yaitu jangka waktunya pendek berkisar kurang dari 1 tahun b. Modal asing/utang jangka menengah (intermediate- term debt) dengan jangka waktu antara 1 sampai 10 tahun. c. Modal asing/utang jangka panjang (long- term debt) dengan jangka waktu lebih dari 10 tahun. 2. Modal Sendiri Modal sendiri adalah modal yang berasal dari pemilik perusahaan dan yang tertanam di dalam perusahaan untuk waktu yang tidak tertentu lamanya. Oleh karena itu modal sendiri ditinjau dari sudut likuiditas merupakan “dana jangka panjang yang tidak tertentu likuiditasnya. Modal sendiri yang berasal dari sumber intern (dari dalam perusahaan) yaitu modal yang dihasilkan sendiri di dalam perusahaan dalam bentuk keuntungan yang dihasilkan perusahaan. Modal sendiri yang berasal dari sumber ekstern ialah modal yang berasal dari pemilik perusahaan yang bentuknya tergantung dari bentuk hukum perusahaan misalnya PT, Firma, CV dan perusahaan perseorangan. Perusahaan berbentuk PT, modal yang berasal dari pemiliknya adalah modal saham; bentuk firma ialah modal berasal dari anggota Firma; bentuk CV ialah modal yang berasal dari anggota bekerja dan anggota diam/komanditer ; bentuk perusahaan perseorangan modalnya berasal dari pemiliknya sendiri dan bentuk koperasi modal sendiri berasal dari simpanan-simpanan pokok dan wajib yang berasal dari anggotanya. Modal sendiri di dalam perusahaan berbentuk Perseroan Terbatas (PT) terdiri dari : a. Modal saham Saham adalah tanda bukti penyertaan modal dalam suatu PT. Bagi perusahaan bersangkutan akan menerima hasil penjualan saham yang akan terus tertanam di dalam perusahaan, sedangkan bagi pemegang saham itu sendiri bukanlah penanaman yang permanen karena setiap waktu pemegang saham dapat menjual sahamnya. Jenis-jenis saham sebagai berikut : v Saham biasa (common stock) v Saham preferen (preferred stock) v Saham kumulatif preferen (cumulative preferred stock) b. Cadangan Cadangan di sini dimaksudkan sebagai cadangan yang dibentuk dari keuntungan yang diperoleh oleh perusahaan selama beberapa waktu yang lampau atau dari tahun yang berjalan. Tidak semua cadangan termasuk dalam pengertian modal sendiri. Cadangan yang termasuk dalam modal sendiri antara lain : v Cadangan ekspansi v Cadangan modal kerja v Cadangan selisih kurs v Cadangan untuk menampung hal-hal atau kejadian-kejadian yang tidak diduga sebelumnya. c. Laba ditahan Keuntungan yang diperoleh oleh suatu perusahaan dapat sebagian dibayarkan sebagai deviden dan sebagian ditahan oleh perusahaan. Apabila penahanan keuntungan tersebut sudah dengan tujuan tertentu, maka dibentuklah cadangan sebagaimana diuraikan di atas. Apabila perusahaan belum mempunyai tujuan tertentu mengenai penggunaan keuntungan tersebut, maka keuntungan tersebut merupakan keuntungan yang ditahan (retained earning). Di dalam neraca sering cadangan dan laba ditahan dijadikan satu dalam pos “retained earning” atau pos sisa-sisa laba, misalnya sisa laba tahun 1998,1999,2000. Adanya keuntungan akan memperbesar “retained earning” yang berarti hal ini akan memperbesar modal sendiri. Sebaliknya adanya kerugian yang dialami akan memperkecil “retained earning” yang berarti akan memperkecil modal sendiri. Dapatlah disimpulkan bahwa adanya saldo laba akan memperbesar modal sendiri dan adanya saldo kerugian akan memperkecil modal sendiri. Sumber Modal 1. Sumber Internal Sumber penawaran modal ditinjau dari asalnya pada dasarnya dapat dibedakan dalam sumber intern (internal sources) dan sumber ekstern (external sources). Modal yang berasal dari sumber intern adalah modal atau dana yang dibentuk atau dihasilkan sendiri di dalam perusahaan. Sumber intern atau sumber dana yang dibentuk atau dihasilkan sendiri di dalam perusahaan adalah keuntungan yang ditahan (retained net profit) dan akumulasi penyusutan. (accumulated depreciations). Sebenarnya ditinjau dari penggunaannya atau bekerjanya kedua dana tersebut di dalam perusahaan tidak ada bedanya. Berikut ini akan dijelaskan ke dua jenis modal yang berasal dari sumber intern perusahaan yaitu : a. Keuntungan/Laba ditahan Keuntungan/laba yang ditahan adalah besarnya laba yang dimasukkan dalam cadangan atau ditahan, selain tergantung kepada besarnya laba yang diperoleh selama periode tertentu, juga tergantung kepada kebijakan deviden (dividend policy) dan kebijakan penanaman kembali (plowing back policy) yang dijalankan oleh perusahaan yang bersangkutan. Meskipun laba yang diperoleh selama periode tertentu besar, tetapi oleh karena perusahaan mengambil kebijakan bahwa sebagian besar dari laba tersebut dibagikan sebagai dividen maka bagian laba yang dijadikan cadangan adalah kecil. Hal ini berarti sumber intern yang berasal dari cadangan adalah kecil jumlahnya. Secara umum pelaksanaan plow backpolicy dalam perusahaan berpedoman pada : v Hendaknya dijalankan selama dapat diinvestasikan dengan rate of return yang lebih tinggi daripada cost of capital –nya. v Hendaknya dapat menstabilkan deviden v Hendaknya merupakan persiapan untuk menghadapi keadaan darurat atau untuk ekspansi. b. Depresiasi Sumber intern selain berasal dari laba/cadangan juga berasal dari akumulasi penyusutan /depresiasi. Besarnya akumulasi depresiasi yang terbentuk dari depresiasi setiap tahunnya adalah tergantung kepada metode depresiasi yang digunakan oleh perusahaan bersangkutan. Sementara sebelum akumulasi depresiasi itu digunakan untuk mengganti aktiva tetap yang akan diganti, dapat digunakan untuk membelanjai perusahaan meskipun waktunya terbatas sampai saat penggantiantersebut. Selama waktu itu akumulasi depresiasi merupakan sumber penawaran modal di dalam perusahaan sendiri. Makin besar jumlah akumulasi depresiasi berarti makin besar “sumber intern” dari dana yang dihasilkan di dalam perusahaan yang bersangkutan. 2. Sumber Eksternal Sumber ekstern adalah sumber modal yang berasal dari luar perusahaan Dana yang yang berasal dari sumber ekstern adalah dana yang berasal dari kreditur dan pemilik, peserta atau penanam saham di dalam perusahaan. Modal yang berasal dari kreditur adalah utang bagi perusahaan yang bersangkutan dan modal yang berasal dari kreditur tersebut adalah apa yang disebut sebagai modal asing. Metode pembelanjaan perusahaan dengan menggunakan modal asing dinamakan debt-financing. Dana yang berasal dari pemilik, peserta atau penanam saham di dalam perusahaan adalah merupakan dana yang akan tetap ditanamkan dalam perusahaan yang bersangkutan, dan dana ini dalam perusahaan tersebut akan menjadi “modal sendiri”. Dengan demikian pada dasarnya dana yang berasal dari sumber eksternal adalah terdiri dari modal asing dan modal sendiri. Selanjutnya menurut Curt Sandig, dalam Bambang Riyanto, (1993), dikemukakan bahwa perbedaan antara kedua bentuk modal tersebut antara lain tercantum pada tabel 1 berikut : Perbedaan Modal Asing dan Modal Sendiri : Modal Asing Modal Sendiri 1. Terutama memperhatikan pada kepentingannya sendiri yaitu kepentingan kreditur. 1. Terutama berkepentingan terhadap kontinuitas, kelancaran, dan keselamatan perusahaan 2. Modal yang tidak berpengaruh terhadap penyelenggaraan perusahaan 2. Modal yang dengan kekuasaannya dapat mempengaruhi politik perusahaan 3. Modal dengan beban bunga yang tetap tanpa memandang adanya keuntungan atau kerugian 3. Modal yang mempunyai hak atas laba sesudah pembayaran modal asing 4. Modal yang hanya sementara turut bekerja sama di dalam perusahaan 4. Modal yang digunakan di dalam perusahaan untuk waktu yang tidak terbatas atau tidak tertentu lamanya 5. Modal yang dijamin dan mempunyai hak didahulukan (hak preferen)sebelum modal sendiri di dalam likuidasi 5. Modal yang menjadi jaminan dan haknya adalah sesudah modal asing di dalam likuidasi Adapun pedoman 3 R dalam penilaian penggunaan kredit oleh Bank adalah : a. Returns Returns menunjukkan hasil yang diharapkan dapat diperoleh dari penggunaan kredit tersebut. Dalam hubungan ini bank harus menilai bagaimana kredit yang diperoleh dari bank akan digunakan oleh perusahaan pemohon kredit. Persoalan di sini apakah penggunaan kredit tersebut akan dapat menghasilkan returns atau hasil pendapatan yang cukup untuk menutup biaya. b. Repayment capacity Bank harus menilai kemampuan perusahaan pemohon kredit untuk dapat membayar kembali pinjamannya (repayment capacity) pada saat-saat di mana kredit tersebut harus diangsur atau dilunasi. c. Risk-bearing ability Bank harus menilai apakah perusahaan tersebut mempunyai kemampuan cukup untuk menanggung resiko kegagalan atau ketidakpastianjyang bersangkutan dengan penggunaan kredit tersebut. Dalam hal ini bank harus tahu tentang jaminan apa yang dapat diberikan atas pinjaman tersebut oleh perusahaan pemohon kredit. Pedoman 5 C dalam penilaian penggunaan kredit dari Bank sebagai berikut : a. Character Character menyangkut segi pribadi , watak, dan kejujuran dari pimpinan perusahaan dalam pemenuhan kewajiban-kewajiban finansialnya. b. Capacity Capacity berkaitan dengan kemampuan pimpinan perusahaan beserta stafnya dari segi manajemen dan keahlian bidang usahanya. Kemampuan diukur dari data finansial waktu-waktu yang lalu. Hal ini menjadi dasar penilaian bank terhadap kemampuan merealisasikan rencana kerjanya di waktu yang akan datang dalam hubungannya dengan penggunaan kredit tersebut. c. Capital Capital meunjukkan keadaan finansial perusahaan secara keseluruhan yang ditampilkan oleh rasio finansialnya dan penekanan pada tangible net worth –nya. d. Collateral Collateral menunjukkan aktiva yang digunakan sebagai jaminan atas kredit yang diberikan oleh Bank. Jaminan terdiri dari jaminan pokok yang merupakan seluruh barang ang diblanjai olh kredit bank dan jaminan tambahan yang merupakan barangbarang yang dijadikan jaminan tetapi tidak dibeli dengan dana kredit bank. Besarnya persentase pokok dan tambahan ditentukan oleh pihak Bank. e. Conditions Kondisi ekonomi yang berpengaruh terhadap perusahaan pemohon kredit perlu diperhatikan bank yang akan memberikan kredit. 3. Pasar Modal Pasar modal adalah sebagai sumber modal ekstern ketiga yang utama. Pasar modal adalah pasar abstrak tempat bertemunya calon pemodal (investor) di satu pihak dan emiten yang membutuhkan dana jangka menengah atau jangka panjang di pihak lain. Atau dengan perkataan lain pasar tempat bertemunya permintaan dan penawaran dana jangka menengah atau jangka panjang. Pemodal adalah perorangan atau lembaga yang menanamkan dananya dalam efek (saham), sedangkan emiten adalah perusahaan yang menerbitkan saham untuk ditawarkan kepada masyarakat. Fungsi pasar modal adalah mengalokasikan secara efisien arus dana dari unit ekonomi yang mempunyai surplus tabungan kepada unit ekonomi yang mempunyai defisit tabungan. Dalam pasar modal dibedakan menjadi pasar perdana dan pasar sekunder. Pasar perdana adalah pasar bagi saham yang pertama kali diterbitkan dan ditawarkan dalam pasar modal. Pasar sekunder adalah pasar bagi saham yang sudah ada dan sudah diperdagangkan pada bursa efek. Menurut keputusan Menteri Keuangan RI tentang Emisi Efek melalui Bursa menyatakan bahwa pasar perdana adalaha penawaran efek emiten kepada pemodal selama masa tertentu sebelum efek tersebut dicatatkan pada bursa, sedangkan pasar sekunder adalah perdagangan saham setelah melewati masa penawaran pada pasar perdana. Maka pasar modal dalam bentuk konkritnya adalah Bursa Efek (securities/stock exchange) . Di Jakarta dikenal dengan Bursa Efek Jakarta (BEJ) dan di Surabaya dikenal dengan nama Bursa Efek Surabaya (BES). Prosedur Memperoleh Modal Bagaimanakah perusahaan memperoleh modal ? Para pengusaha memperoleh modal salah satunya yaitu melalui program pemerintah untuk pengusaha kecil dan menengah, yang dikenal dengan Kredit Investasi Kecil (KIK), Kredit Modal Kerja Permanen (KMKP) dan Kredit Candak Kulak (KCK). Kredit investasi maksudnya ialah kredit untuk membangun gedunggedung, pabrik beserta perlengkapannya, sedangkan kredit modal lancar bertujuan untuk memperlancar kegiatan perusahaan terutama untuk modal kerjanya. Maksud pemerintah menyediakan kredit ini adalah : a. Membantu pengusaha kecil dan pedagang kecil dalam bidang permodalan dengan persyaratan lunak dan bunga rendah. b. Medorong meningkatkan usaha-usaha di bidang industri, rehabilitasi, prluasan produksi barang, jasa dan hiburan. c. Mendorong timbulnya kegiatan pengusaha-pengusaha kecil sehingga dapat menyerap tenaga kerja baru d. Membantu kegiatan-kegiatan pedagang kecil (KCK) Berikut ini penjelasan mengenai KIK, KMKP dan KCK: v KIK (Kredit Investasi Kecil) 1. Maksimum Rp 5 juta per nasabah 2. Bunga kredit 12 % per tahun 3. Jangka waktu kredit paling lama 5 tahun termasuk masa tenggang waktu yag diperlukan 4. Kewajiban pembiayaan sendiri dari pemohon tidak mutlak ditetapkan, melainkan menurut kemampuan saat itu 5. Sektor ekonomi yang dapat didanai Kredit Investasi antara lain unit produksi, rehabilitasi, dan perluasan yang menghasilkan barang dan jasa, kecuali jasa hiburan. 6. Jaminan kredit dari nasabah ditetapkan sebagai berikut : a. Jaminan pokok berupa proyek yang dibiayai oleh kredit tersebut b. Jika nilai jaminan secara fisik tidak mencukupi maka, nasabah harus menyediakan jaminan tambahan dari kekayaan milik pribadi nasabah atau pihak ketiga sehingga jumlah nilai berjumlah minimal 100 % dari jumlah kredit. 7. Untuk memperkuat jaminan pembayaran kembali kredit tersebut, maka bank mengadakan perjanjian pertanggungan dengan PT ASKRINDO v KMKP (Kredit Modal Kerja Permanen) : 1. Kredit ini adalah kredit modal yang terus menerus diperlukan untuk kelancaran usaha 2. KMKP dapat diberikan untuk semua usaha terutama unit produksi yang melakukan usaha rehabilitasi dan perluasan yang menghasilkan barang dan jasa kecuali jasa hiburan. 3. Jumlah kredit Rp 5 juta 4. Bunga kredit 15 % per tahun 5. Jangka waktu kredit maksimal 3 tahun 6. Cara bank memberikan kredit sebagaimana biasa pada pemberian kredit modal kerja v KIK dan KMKP diberikan kepada : 1. Golongan pengusaha kecil , yang terdiri dari pribumi yang mengelola usaha. 2. Perputaran usahanya relatif kecil 3. Bantuan maksimal Rp 5 juta 4. Tidak memiliki kekayaan netto lebih dari Rp 20 jutabaik barang bergerak atau tidak bergerak setelah dikurangi hutang 5. Untuk suatu jenis kegiatan pengusaha tidak memiliki kekayaan netto (kekayaan lancar – hutang lancar = kurang dari 10 juta rupiah). 6. Membutuhkan uang Rp 5 juta untuk setiap perputaran usaha v Bidang usaha yang dapat diberi KIK dan KMKP Beberapa bidang usaha yang dapat diberikan KIK dan KMKP dan beberapa persyaratan atau prosedur untuk mengajukan permohonan kredit sebagai berikut : 1. Usaha Industri Keterangan dan data yang diperlukan untuk mengajukan permohonan adalah sebagai berikut : a. Fasilitas usaha yang sudah dimiliki saat ini dapat berupa macam, jenis, model, merk, kondisi, kapasitas dari alat yang sudah dimiliki. Fasilitas tersebut antara lain tanah, pabrik, peralatan kantor dan alat transport. b. Realisasi produk saat ini c. Bagaimana proses pembuatan barang, sampai ke pemasaran d. Rencana kebutuhan bahan bakud dan jumlah produksi yang akan dihasilkan e. Jumlah tenaga kerja yang ada, mutu tenaga, dan kontinuitas atau kemungkinan lamanya tenaga itu bekerja di pabrik 2. Usaha Perdagangan Untuk memperoleh kredit iperlukan penjelasan tentang : a. Fasilitas yang sudah dimiliki saat ini seperti tanah, bangunan, toko,kios, bangunan kantor, gudang, peralatan, alat transpor, model, tipe, kapasitas dan sebagainya. b. Jumlah pembelian tiap bulan c. Rencana pembelian yang akan datang, jenis tambahan barang d. Jumlah tenaga kerja yang ada, mutu pendidikannya, kemungkinan lama tidaknya ia bekerja di tempat tersebut 3. Usaha Pertanian a. Fasilitas yang ada saat ini dalam usaha pertanian termasuk usaha peternakan, perikanan, perkebunan. Fasilitas yang dimaksud adalah sawah, ladang, ternak, padang penggembalaan, kapal penangkap ikan, tambak, kolam, kebun, tanaman, alat, model, merk, kapasitas. b. Realisasi produksi saat ini c. Penjelasan tentang proses pengolahan tanah, penyebaran bibit, pemeliharaan sampai panen, lamanya waktu sampai dipasarkan. d. Rencana produksi yang akan datang e. Jumlah tenaga kerja, mutu dan kesinambungan PENGERTIAN PENGENDALIAN USAHA Setiap organisasi atau perusahaan menggunakan prosedur pengendalian untuk memastikan mereka membuat kemajuan memuaskan ke arah sasaran dengan mengunakan sumber daya mereka secara efisien. Pengendalian adalah proses untuk memastikan bahwa aktivitas sebenarnya sesuai dengan aktivitas yang direncanakan, ( Stoner, dkk 1996). Pengendalian membantu manajer atau pimpinan perusahaan untuk memonitor efektivitas perencanaan, pengorganisasian, dan kepemimpinan, serta mengambil tindakan korektif sesuai dengan kebutuhan. Langkah-Langkah Dalam Proses Pengendalian : 1. Menetapkan standar dan metode mengukur prestasi kerja Idealnya, sasaran dan tujuan yang ditetapkan ketika berlangsung proses perencanaan dinyatakan dalam istilah yang jelas, dapat diukur termasuk batas waktunya. Hal ini penting karena beberapa alasan. Pertama sasaran dengan kata-kata yang meragukan, sperti “memperbaiki keterampilan karyawan” hanya berupa slogan kosong sampai manajer mulai menetapkan apa yang mereka maksudkan dengan “memperbaiki “ dan apa yang ingin mereka kerjakan dengan sasaran ini dan kapan. Kedua, sasaran yang kata-katanya tepat (seperti “memperbaiki keterampilan karyawan dengan melaksanakan seminar di perusahaan seminggu sekali selama kegiatan bisnis menurun pada bulan Oktober dan Maret”) lebih mudah dievaluasi ketepatannya dan kegunaannya daripada slogan kosong. Akhirnya kata-kata yang tepat, tujuan yang dapat diukur mudah dikomunikasikan dan diterjmahkanmenjadi standar dan metode yang dapat dipergunakan untuk mengukur prestasi kerja. Dalam industri jasa, standar dan pegukuran mungkin berupa jumlah waktu pelanggan harus menunggu dalam antrian sebuah bank, jumlah waktu mereka harus menunggu sebelum telepon dijawab, atau jumlah klien baru yang tertarik oleh kampanye iklan yang diperbaiki. Dalam industri perdagangan, standar dan pengukuran dapat berupa penjualan dan target produksi, sasaran kehadiran, produk sisa yang dihasilkan dan yang didaur ulang, dan catatan keselamatan kerja. 2. Pengukuran prestasi kerja Sepert semua aspek pengendalian, pengukuran adalah proses yang berulang-ulang dan berlangsung terus-menerus. Frekuensi pengukuran tergantung pada tipe aktivitas yang diukur. Dalam pabrik manufaktur, tingkat partikel gas di udara misalnya, mungkin terusmenerus dimonitor untuk keselamatan, sedangkan kemajuan tujuan perluasan jangka panjang mungkin perlu ditinjau oleh manajemen puncak hanya sekali atau dua kali dalam setahun. 3. Menetapkan apakah prestasi kerja sesuai dengan standar Dalam berbagai cara, ini adalah langkah termudah dalam proses pengendalian. Kompleksitas dianggap sudah ditangani dalam dua langkah pertama. Sekarang masalahnya hanya membandingkan hasil pengukurandengan target atau standar yang telah ditetapkan. Bila prestasi sesuai dengan standar, manajer mungkin menganggap bahwa ”segala sesuatu dalam kendali”. Seperti terlihat pada gambar 1. pengendalian tidak harus mengganggu dalam operasi organisasi. 4. Mengambil tindakan korektif Langkah ini penting jika prestasi lebih rendah dari standar dan analisis menunjukkan ada tindakan yang diperlukan. Tindakan korektif dapat termasuk perubahan dalam satu atau beberapa aktivitas operasi organisasi. Fungsi Pengendalian Mengapa pengendalian diperlukan ? Salah satu alasan pengendalian diperlukan adalah rencana yang paling baik sekalipun dapat menyimpang. Tetapi pengendalian juga membantu manajer memonitor perubahan lingkungan dan pengaruhnya pada kemajuan organisasi. Dengan kecepatan perubahan dalam lingkungan organisasi pada tahun-tahun belakangan ini aspek pengendalian ini semakin lama semakin penting. Fungsi pengendalian menurut Robert J. Mockler dalam Stoner (1996) adalah sebagai berikut : 1. Usaha sistematis untuk menetapkan standar prestasi kerja dengan tujuan perencanaan. 2. Untuk merancang sistem umpan balik informasi, untuk membandingkan prestasi yang sesungguhnya dengan standar yang telah ditetapkan terlebih dahulu 3. Untuk menetapkan apakah ada deviasi dan untuk mengukur signifikansinya, 4. Untuk mengambil tindakan yang diperlukan dan memastikan bahwa semua sumber daya perusahaan digunakan dengan cara yang seefektif dan seefisien mungkin mencapai tujuan perusahaan. Metode Pengendalian Usaha : Dalam setiap usaha, anggaran adalah laporan kuantitatif formal mengenai sumber daya yang disisihkan untuk melaksanakan aktivitas yang telah direncanakan selama jangka waktu tertentu. Anggaran menurut pengertian tersebut merupakan sarana yang paling luas digunakan untuk merencanakan dan mengendalikan aktivitas di setiap tingkat dalam sebuah organisasi. Dengan perkataan lain dalam metode pengendalian usaha yang dikendalikan adalah anggaran di setiap unit atau bagian dalam perusahaan. Metode yang digunakan adalah dengan mengevaluasi langsung rencana anggaran di unit atau bagian dengan pelaksanaan sebenarnya.
Konsep Dasar Man. Informasi
PENTINGNYA MANAJEMEN INFORMASI DALAM PERUSAHAAN MANAJEMEN INFORMASI Manajemen informasi sebagai suatu sumber mempunyai pola yang sama. Manajer bertanggung jawab untuk mengumpulkan data mentah dan memprosesnya menjadi informasi yang dapat digunakan. Ia harus memastikan bahwa orang yang ada dalam perusahaan akan dapat menerima informasi dengan bentuk yang tepat, pada saat yang tepat pula, sehingga informasi tersebut dapat digunakan untuk mendukung proses manajemen. Yang terakhir, manajer harus membuang informasi yang kuno, tidak lengkap, dan salah, dan menggantinya dengan informasi yang dapat digunakan. Semua aktifitas ini disebut manajemen informasi atau Information Management. Minat terhadap manajemen informasi telah meningkat sejak tahun-tahun terakhir ini, yaitu tidak hanya dalam dunia bisnis, namun juga di semua bidang dimana sumber dikelola. Dua alasan utama mengenai hal ini adalah: karena meningkatnya kekompleksan tugas manajemen dan keinginan untuk menggunakan peralatan pemecahan masalah yang lebih baik. 2.1.1. Meningkatnya kekompleksan tugas manajemen Manajemen selalu merupakan tugas yang sulit, bahkan sekarang ini ia lebih sulit dibandingkan sebelumnya. Semua perusahaan yang termasuk dalam ekonomi internasional, teknologi bisnisnya akan menjadi lebih kompleks, kerangka watu untuk menetapkan keputusan juga makin rumit, dan terdapat pula tekanan baik dari pesaing dan masyarakat. 2.1.1.1.Pengaruh ekonomi internasional Perusahaan dengan berbagai ukuran, sekarang ini menjadi subjek bagi pengaruh ekonomi yang datang dari mana saja di seluruh dunia ini. Hal ini dapat dilihat dalam pengaruh pada nilai dollar US dalam perbandingannya dengan nilai mata uang asing yang mempunyai keseimbangan impor dan ekspor. 2.1.1.2.Meningkatnya kekompleksan teknologi Kita dapat melihat contoh teknologi dalam bisnis setiap hari, yaitu bar code scanner yang ada pada supermarket, sistem reservasi pelabuhan udara yang menggunakan komputer, mesin teller otomatis, dan closed-circuit television dalam garasi parker. Terdapat banyak pula teknologi di balik layar yang tidak dapat kita lihat, misalnya robot yang digunakan dalam pabrik dan penyimpanan data pembelian otomatis, serta peralatan pendukung. Perusahaan menginvestasikan teknologi ini agar dapat bekerja maksimal dengan pengeluaran yang sedikit. Ia juga mengantisipasi tingkat pelayanan yang baik dengan karyawan yang sedikit. Statistik menunjukkan bahwa keinginan ini telah terpenuhi. 2.1.1.3.Penyusutan kerangka waktu Manajer harus bertindak secara cepat untuk merespon tekanan dari pelanggan, pesaing, dan pengendali stok. Setiap jengkal operasi bisnis bergerak dengan cepat sekarang ini daripada yang terjadi sebelumnya. Perwakilan penjualan (sales representative) melingkup ke seluruh wilayahnya dengan menggunakan jet, pesanan penjualan ditransmisikan ke kantor pusat melalui satelit, dan pengiriman pesanan disampaikan pada hari itu juga. 2.1.1.4.Tekanan pesaing Keinginan untuk beroperasi dengan cara yang paling efisien telah diperkuat dengan meningkatnya persaingan untuk mendapatkan dollar dari para pelanggan. Tekanan bukan saja berasal dari perusahaan domestik, namun juga oleh perusahaan di luar negeri. Pemerintah Amerika Serikat telah mengatur untuk membebankan tarif masuk untuk barang impor dari Negara tertentu (seperti sepeda motor dari jepang) dalam usahanya melindungi perusahaan dalam negeri yang mempunyai pasar yang sama dalam produk tersebut. 2.1.1.5.Tekanan sosial Tidak semua tekanan yang bersifat lingkungan merupakan cirri dari produksi, namun secara ironis, non-produksi pun mengakibatkan tekanan yang bersifat lingkungan. Hal ini benar dalam kasus adanya ketidaksenangan dari masyarakat yang tidak menginginkan adanya produk atau jasa tertentu. Keputusan harus didasarkan pada faktor ekonomi, demikian pula harus mempertimbangkan biaya sosial dan pembayaran gaji. Perencanaan perluasan, produk baru tempat penjualan baru, dan tindakan lain yang mempengaruhi masyarakat local dan internasional harus dipertimbangkan agar tidak berdampak buruk pada jangka waktu yang pendek maupun jangka panjang. 2.1.2. Keberadaan alat untuk memecahkan persoalan Sementara tugas manajer menjadi lebih kompleks, ada usaha untuk meningkatkan efektifitas dalam pemecahan masalah. Kesemuanya ini terpusat pada teknik kwantitatif dan peralatan elektronik, seperti computer. Selama tahun 1950-an, metematika tingkat lanjut digunakan untuk memecahkan masalah bisnis, biasanya dalam bidang manufaktur. Usaha awal ini disebut Operation Research (OR). Selama tahun 1960-an, istilah management science dikenal sebagai metode kwantitatif yang diterapkan dalam skala luas, misalnya dalam bidang keuangan dan marketing. Bertambahnya popularitas komputer pada akhir tahun 1960-an dan 1970-an menyebabkan adanya usaha untuk memanfaatkan peralatan elektronik ini untuk penghitungan matematika. Sekarang, manajer dapat mengakses komputer sentral dari terminal seperti mesin ketik. Di beberapa perusahaan, para manajer mempunyai mikrokomputer sendiri atau micros. Biasanya, micros ini di sambungkan ke komputer sentral untuk membentuk jaringan pemecahan masalah yang terpadu. 2.2. PERANAN MANAJER DALAM PENGELOLAAN MANAJEMEN INFORMASI Manajer adalah seseorang yang bertanggung jawab untuk mengarahkan penggunaan segala jenis sumber. Sumber tersebut dapat berupa uang, peralatan, uang, bahkan informasi. Definisi luas semacam itu mencangkup orang yang biasanya tidak dianggap sebagai manajer, yaitu pastor, pimpinan band, senator, dan 83 pelatih tim atletik. 2.2.1. Keterampilan manajemen Ada banyak keterampilan yang bias disebutkan yang harus dipunyai oleh seorang manajer yang berhasil, namun dua diantaranya yang dianggap paling dasar adalah komunikasi dan pemecahan masalah. Manajer pada semua tingkatan dan dalam semua area fungsional akan berkomunikasi dengan orang yang memberikan laporan kepadanya, dengan manajer lain, dan dengan orang di luar organisasi. Manajer tersebut juga harus memecahkan masalah dengan membuat perubahan terhadap operasi perusahaan, sehingga dapat menyesuaikan dengan lingkungannya yang telah berubah. Komputer dapat digunakan oleh para manajer untuk meningkatkan keterampilannya baik dalam berkomunikasi dan memecahkan masalah. 2.2.1.1.Komunikasi Manajer menerima dan mentransmisikan informasi dalam bentuk lisan maupun tertulis. Komunikasi lisan atau oral communication terjadi dalam pertemuan terjadwal maupun tidak terjadwal yang terjadi sewaktu melakukan pemeriksaan dan selama percakapan dalam telepon. Kejadian komunikasi lisan ini dapat pula melibatkan makanan dan aktifitas sosial. Komunikasi tertulis atau written communication mencakup laporan, memo, surat, dan majalah. Semua media harus ada bagi manajer, dan semuanya digunakan untuk beberapa tingkatan. Namun demikian, tiap manajer harus mempunyai preferensi atau pilihan sendiri. Seorang manajer bisa memilih percakapan malalui telepon dan melalui laporan komputer, dan manajer lain mungkin akan menggunakan cara yang berbeda. Seorang manajer harus menggabungkan media komunikasi untuk menyesuaikan model manajemennya. 2.2.1.2.Pemecahan masalah Istilah pemecahan masalah atau problem solving mempunyai arti bahwa sesuatu yang tidak beres terjadi atau akan terjadi pada organisasi. Manajer bertindak untuk meminimalkan pengaruh yang akan merugikan itu atau memastikan bahwa masalah yang sama tidak akan terjadi lagi. Istilah tersebut juga mencakup sikap manajerial yang dimaksudkan pada kapitalisasi kesempatan atau opportunity. Manajer tidak boleh mengurangi perhatiannya kepada sesuatu yang berjalan tidak benar. Ia harus berusaha untuk memaksimalkan manfaat dari sesuatu yang telah bekerja secara benar. Manajer akan membuat keputusan selama proses pemecahan masalah. Pengambilan keputusan atau Decision making adalah tindakan pemilihan alternatif tindakan. Biasanya, diperlukan untuk membuat beberapa keputusan untuk menyelesaikan satu masalah. 2.2.1.3.Pemahaman komputer Komputer adalah peralatan yang dapat mendukung komunikasi maupun pengambilan keputusan. Manajer dapat memperoleh hasil yang terbaik dari komputer bila alat ini dapat ia pahami. Istilah pemahaman komputer atau computer literacy diciptakan untuk menampilkan pengetahuan mengenai komputer yang diperlukan untuk melakukan fungsi pada masa kini. Kebanyakan orang yang terlibat dalam lingkup manajemen sekarang ini, sebelumnya telah mempelajari komputer. Manajer yang demikian ini akan dapat bekerja dengan staf bagian komputer dalam suatu perusahaan untuk secara bersama-sama mengembangkan pemecahan persoalan yang berdasarkan komputer. Pada berbagai instansi, manajernya dapat bekerja sendiri. Tidak semua perusahaan mempunyai staf manajemen yang mempunyai pengetahuan tentang komputer, tapi banyak juga yang mempunyainya. Nampaknya, ukuran besar kecilnya perusahaan bukanlah merupakan faktor yang menentukan. Beberapa perusahaan kecil dengan kepemimpinan yang progresif telah menggunakan komputer dengan sangat efektif. 2.2.1.4.Pemahaman informasi Selain mempunyai pemahaman terhadap komputer, manajer modern harus pula memahami cara menggunakan informasi dalam manajemen. Pengetahuan ini di istilahkan dengan pemahaman informasi atau information literacy dan membangun pada pemahaman komputer. Pemahaman informasi meliputi pemahaman kelebihan dan kelemahan metode yang menggunakan komputer dan yang tidak menggunakannya pada waktu metode ini diterapkan terhadap masalah bisnis. Ia juga mencakup pemahaman cara penggunaan informasi pada tiap langkah dalam proses pemecahan masalah. Seseorang dapat mencapai pemahaman komputer dengan mengikuti kuliah pengenalan komputer. Pemahaman dasar ini dapat dikembangkan dengan kursus tambahan atau dengan pengalaman. 2.2.2. Manajer dan sistem perusahaan Orientasi sistem atau system orientation sering diasosiasikan dengan manajemen modern. Dalam melakukan orientasi semacam itu, manajer harus melihat perusahaannya sebagai sebuah keterpaduan unit fungsional yang bekerja untuk mencapai tujuan bersama. Unit dipadukan oleh masuknya sumber, seperti materi dan informasi, dan keberadaan tiap unit tergantung pada unit yang lain. Untuk melengkapi orientasi sistem ini, manajer harus mengetahui kepentingan lingkungan perusahaan. Perusahaan tidak hanya melihat pada lingkungan yang memberikan sumber kehidupannya, namun ia juga harus memberikan konstribusi ke lingkungan tersebut. Dengan menganggap operasi bisnis sebagai sistem yang terpadu dengan seting lingkungan yang lebih luas, berarti ini merupakan cara pemikiran yang abstrak. Namun, hal ini akan berguna bagi manajer. Ia akan mencegah manajer tersesat dalam detail pekerjaannya dan ia menekankan adanya kepastian bahwa semua bagian organisasi telah bekerja secara bersama-sama. 2.2.2.1 Arti Sistem Ketika kata sistem digunakan dalam hubungannya dengan operasi bisnis, maka ia mengacu pada kelompok elemen yang dipadukan untuk tujuan bersama dalam mencapai beberapa tujuan. Kelompok elemen (Group of Elements). Sebuah sistem harus mempunyai dari satu elemen. Batu cadas, misalnya, bukanlah merupakan sebuah sistem. Namun demikian, ia bisa menjadi bagian dari sebuah sistem, seperti tembok. Elemen terpadu (Integrated Elements). Semua elemen dari suatu sistem harus mempunyai beberapa hubungan yang logis. Sistem mekanik dapat dengan mudah memenuhi persyartan ini. Sebagai contoh, jam, mobil, sepeda, dan VCR dirancang untuk melakukan kerja tertentu, dan semua bagian berfungsi sebagai sistem tunggal. Banyak orang berpendapat bahwa elemen dari suatu sistem harus berfungsi secara singkron yang sempurna. Walaupun hal ini dikehendaki, namun tidak penting. Jam tangan yang tidak menunjukan waktu dengan tepat masih disebut sistem, walaupun ia merupakan sistem yang jelek. Maksud bersama untuk mencapai tujuan (Common purpose to achievean objectives). Sebuah sistem dirancang untuk mencapai satu tujuan atau lebih. Semua elemen bekerja untuk mencapai tujuan sistem, dan bukan untuk tujuan sistem, dan bukan untuk tujuan masing-masing elemen tersebut. Sistem mekanik dirancang untuk mencapai operasi terkoordinasi semacam itu. Sistem yang terdiri dari manusia, seperti pekerja dalam suatu kantor, mempunyai koordinasi yang kurang terbangun. Manajer dari sistem manusia semacam itu harus selalu memotivasi elemen manusia tersebut agar dapat terkoordinasi, sehingga tujuan sistem dapat tercapai. 2.2.2.2.Elemen Sistem Elemen dari suatu sistem bersifat terpadu. Dalam pandangan ini, sistem mentransformasikan input menjadi output. Mekanisme kontrol memonitor sistem dan mengatur operasinya, sehingga proses transformasi dapat berjalan dengan baik. Bila pengaturan elemen ini digunakan untuk menjelaskan sistem pemanasan , misalnya, maka input bahan bakarnya, seperti gas alam dan batubara. Proses pemanasan mengubah bentuk bahan bakar ini menjadi panas, yaitu out put. Mekanisme kontrolnya adalah thermostat, yang dapat disusun pada tingkat penampilan yang dikehendaki. 2.2.2.3. Arti Subsistem Subsistem (Subsystem) adalah sistem yang ada dalam sistem yang lebih besar. Hal ini berarti bahwa sistem berada pada beberapa tingkat. Mobil adalah sistem yang disusun dari beberapa sistem cabang, seperti sistem mesin, sistem body, dan sistem kerangka. Tiap-tiap sistem ini disusun dari sistem tingkat yang lebih rendah. Sebagai contoh, sistem mesin adalah kombinasi dari sistem karburator, sistem bahan bakar, dan sebagainya. Sistem ini mungkin masih dapat dibagi kedalam sistem tingkat yang lebih rendah lagi atau terbagi atas bagian elemen. Oleh karena itu, bagian dari sistem dapat berupa sistem tingkat yang lebih rendah ataupun bagian elemen. 2.2.2.4.Arti Supersistem Jika suatu sistem merupakan bagian dari sistem yang lebih besar, maka sistem yang lebih besar tersebut dinamakan supersistem. Sebagai contoh, internal revenue service adalah sebuah sistem, namun ia juga merupakan bagian dari sistem yang lebih besar, yaitu pemerintah federal. Dalam hal ini pemerintah federal supersistem. 2.2.2.5.Sistem Bisnis Organisasi yang dikelola oleh manajer mungkin mempunyai tujuan keuntungan (profit), atau mungkin bersifat tidak mencari keuntungan (nonprofit). Juga, ia dapat bersifat (swasta), dalam hal kerja sama atau kepemilikannya, atau bersifat umum (public), bila ia merupakan unit pemerintah. Tanggung jawab utama manajer adalah untuk menjamin bahwa perusahaan akan mencapai tujuannya. Usaha ditujukan untuk menjadikan semua bagian dari perusahaan tersebut bekerja sama seperti yang harus dilakukannya. Manajer merupakan elemen kontrol dalam sistem, yang menjaga sistem tersebut agar bergerak ke tujuan. Sebagaimana halnya semua sistem, sistem dari suatu firma berada dalam satu atau lebih sistem yang mempunyai lingkungan lebih besar atau supersistem. Jika firma tersebut adalah bank, misalnya, maka ia merupakan bagian dari komunitas keuangan. Ia juga merupakan bagian dari komunitas keuangan. Sistem firma tersebut juga mencakup sistem yang lebih kecil atau subsistem. Subsistem dari bank, seperti bagian tabungan, deposito (checking account), dan bagian pinjaman. Walaupun masing-masing susistem ini mempunyai tujuan sendiri, namun tujuan tambahan atau cabang tersebut mendukung dan memberikan kontribusi terhadap tujuan keseluruhan dari firma (bank) tersebut. 2.2.2.6.Sistem Fisik dan Sistem konsep Firma fisik merupakan sistem fisik (physical system). Ia nyata, dapat dilihat, disentuh, ataupun ditendang. Bangunan, truk, karyawan, mesin, dan material semuanya adalah tujuan fisik. Manajer menggunakan sistem konsep untuk mengelola sistem fisik ini. Sistem konsep adalah sistem yang menampilkan sistem fisik. Sistem konsep biasanya berujud kesan mental dalam pikiran manajer, seperti gambar atau garis pada lembaran kertas, atau berujud area magnetis dari penyimpanan komputer. Cara bagaimana informasi disimpan tidak penting disini. Yang penting adalah cara penampilan informasi itu. Sistem fisik penting bagi apa yang tersimpan, sedangkan sistem konsep penting untuk penampilan sistem fisiknya. Sebagai contoh, data yang ada dalam unit penyimpanan komputer adalah sistem konsep yang menampilkan sistem fisik dari firma tersebut. Jika penyimpanan computer menunjukkan bahwa ada tujuh puluh zak semen dalam gudang, maka inspeksi terhadap gudang harus menemukan tujuh puluh zak semen tersebut. 2.3. DATA DAN INFORMASI Banyak orang mengartikan istilah data dan informasi dengan sama. Hal ini dapat diterima terjadi dalam percakapan lesan, namun tidak untuk orang yang mempunyai pemahaman informasi. Data terdiri dari kenyataan dan gambar yang secara relatif tak mempunyai arti bagi pemakai. Sebagai contoh, data mungkin dapat berupa jam kerja untuk tiap karyawan dalam suatu perusahaan. Jika data ini diproses, ia dapat diubah menjadi informasi. Bila jam kerja yang dilakukan oleh tiap karyawan dikalikan dengan biaya per jam, maka produksinya akan merupakan pendapatan kotor. Bila gambaran pendapatan kotor tiap karyawan ini dijumlahkan, maka jumlahnya merupakan biaya keseluruhan dari perusahaan tersebut. Jumlah biaya ini akan merupakan informasi bagi pemilik perusahaan. Informasi adalah data yang diproses, atau data yang mempunyai arti. Informasi menguak sesuatu yang sebelumnya tidak diketahui. Anda mungkin pernah mendengar ungkapan, “Rongsokan dari seseorang adalah harta bagi orang lain”. Dalam pembahasan data dan informasi, kita dapat mengatakan, “Data seseorang adalah informasi bagi orang lain””. Contoh dari gambaran pendapatan kotor bagi karyawan perusahaan merupakan contoh yang tepat. Gambaran yang terpisah adalah informasi bagi tiap karyawan, tiap gambaran memberitahukan karyawan mengenai jumlah uang yang dihasilkan minggu yang lalu. Namun untuk pemilik perusahaan, gambaran ini merupakan data. Pemilik ingin mengetahui biaya total perusahaannya, gambaran yang terpisah (data) harus diproses untuk menghasilkan jumlah biaya ini. Transformasi dari data menjadi informasi dilakukan oleh Information Processor (pemroses informasi). Pemroses informasi adalah salah satu elemen kunci dalam sistem konsep. 2.4. KOMPUTER SEBAGAI ELEMEN DALAM SISTEM INFORMASI Ketika perusahaan memutuskan untuk menggunakan komputer dalam sistem informasinya, maka proyek jangka panjang dimulai, yang mempengaruhi keseluruhan organisasi maupun berbagai elemen lingkungannya. Karena terdapat banyak jenis komputer dan komputer tersebut dapat digunakan dengan berbagai cara, maka manajer perusahaan tersebut dihadapkan dengan banyak pilihan. Spesialis informasi membantu manajer untuk menyusun konfigurasi yang tepat. 2.4.1. Evolusi dalam ukuran Komputer ada dalam segala ukuran, komputer yang lebih besar disebut Mainframe. Mainframe adalah yang terpanjang dan ia sudah banyak digunakan, khususnya pada perusahaan besar. Komputer yang lebih besar dan lebih berdaya daripada mainframe adalah superkomputer. Superkomputer mempunyai daya yang besar, sehingga ia hanya terdapat dalam perusahaan yang paling besar, dimana ia digunakan untuk kalkulasi ilmiah. Namun demikian, trend yang baru bukanlah komputer yang lebih besar, melainkan yang lebih kecil. Trend ini berawal pada tahun 1970-an dengan munculnya minikomputer. Komputer ini lebih kecil daripada mainframe, namun ia menghasilkan unit yang lebih besar. Minikomputer diterima baik, sehingga pabrik komputer bahkan membuat desain komputer yang lebih kecil, yang disebut mikrokomputer atau micros. Kabanykn dari sirkuit utama mikrokomputer berada dalam bentuk chip silikon yang kecil, lebih kecil dari pada kuku jari. Chip itu disebut mikroprosesor. Anda mestinya telah mendengar istilah small bisnis computer dan personal computer. Small Bisnis Computer (komputer bisnis kecil) adalah computer mini atau mikro yang biasanya dijumpai dalam perusahaan yang kecil, yang digunakan untuk mendukung masalah penghitungan untuk keseluruhan organisasi perusahaan tersebut. Personal komputer adalah komputer micro yang igunakan hanya untuk seseorang atau beberapa orang yang bekerja pada area yang sama. And dapat menjumpai personal komputer dimana saja, antara lain di organisasi yang besar, yang kecil, dan bahkan di rumah. Munculnya trend terhadap ukuran komputer yang kecil ini disebabkan pula oleh berkurangnya biaya, namun tidak mengurangi penampilan. Pada mikrokomputer yang sekarang ini, dapat dilakukan proses yang berdaya lebih kuat dibandingkan dengan yang dilakukan mainframe yang pertama. 2.4.2. Komponen komputer dasar Unit yang disebut hardware dikemas dalam kabinet terpisah yang dihubungkan denga kabel elektris. Unit yang paling penting adalah Central Processing Unit (CPU). Unit ini mencakup unit penyimpanan yang disebut primary storage (penyimpanan utama), yang seringkali disebut main memory (memori utama). Penyimpanan utama berisi data yang sedang diproses dan program, yaitu daftar instruksi yang memproses data. Istilah software digunakan untuk menjelaskan semua program secara umum. Control Unit (unit kontrol) membuat semua unit dapat bekerja bersama-sama sebagai sebuah sistem, dan arithmetic and logic unit (unit aritmetik dan logika) dalah tempat terjadinya operasi kalkulasi dan logika. Satu atau lebih input unit memasukkan data kedalam penyimpanan utama dengan terminal keyboard yang memberikan cara yang paling terkenal. Digunakan juga optical character recognition unit (unit pengenal karakter optis), seperti yang terdapat pada checkout counter di supermarket. Bank menggunakan unit pengenal karakter tinta magnetis untuk membaca karakter bentuk tertentu yang ada pada bagian bawah cek. Dimungkinkan pula untuk memasukkan data dan instruksi dengan menggunakan suara manusia maupun dengan cara lainnya. Karena penyimpanan utama terbatas kapasitasnya, area penyimpanan tambahan yang disebut secondary storage (penyimpanan sekunder) atau auxiliary storage (penyimpanan tambahan) diperlukan. Penyimpanan sekunder biasanya berbentuk disk magnetis atau unit tape magnetis. Penyimpanan sekunder berisi program dan data bila mereka tidak sedang digunakan. Program yang disimpan disebut software library dan data yang disimpan disebut database. Hasil dari pemrosesan direkam dalam unit output. Output dapat dicetak pada kertas oleh printer atau oleh alat yang di sebut plotter, yang khusus digunakan untuk mencetak grafik, atau ia dapat ditampilkan pada layar seperti televisi yang disebut cathode-ray atau CRT. 2.5. EVOLUSI SISTEM INFORMASI BERBASIS KOMPUTER Usaha awal untuk menerapkan komputer dalam area bisnis difokuskan pada data. Kemudian, terdapat lagi penekanan pada informasi dan pembuatan keputusan. Sekarang, komunikasi dan konsultasi mendapatkan perhatian yang besar. 2.5.1. Fokus data (SIA/EDP) Selama era prakomputer, perusahaan umumnya mengabaikan keperluan informasi bagi manajer. Hal ini berlanjut sampai munculnya komputer yang pertama, karena komputer pada saat itu hanya terbatas penggunaannya pada aplikasi akuntansi. Selama periode ini, yang berakhir sampai pertengahan tahun 60-an, aplikasi komputer disebut electronic data processing (pemrosesan data elektronik) atau EDP. Istilah ini tidak sesuai untuk digunakan lagi, karena bila digunakan ia mempunyai konotasi yang negatif. Ini berarti terbatasnya penggunaan komputer yang hanya untuk memproses data akuntansi, bukannya untuk menghasilkan informasi manajemen. Istilah yang kita gunakan untuk menjelaskan aplikasi komputer utama ini, yang hal ini masih dilakukan, adalah data processing (pemrosesan data) atau DP. DP menghasilkan beberapa informasi, walaupun hal tersebut bukanlah misi utamanya. 2.5.2. Fokus Informasi (SIM) Beberapa orang yang mempunyai pandangan luas menganggap bahwa komputer dapat melakukan hal yang lebih daripada sekedar memproses data. Diantara mereka ini adalah H.P Luhn dan Stephen E. Furth dari IBM, yang mengembangkan penggunaan komputer yang dikenal dengan information retrieval (pemanggilan informasi). Pengembangan ini terjadi selama akhir tahun 50-an dan awal tahun 60-an. Pemanggilan informasi tidak melakukan kalkulasi ataupun akumulasi. Ia dimaksudkan hanya untuk penyimpanan data khusus, seperti judul dan abstraksi dari publikasi cetak atau dari isi catatan pengadilan. Pemanggilan informasi adalah langkah pertama menuju penggunaan komputer sebagai sistem informasi. Pada tahun 1964, generasi baru dari peralatan komputerisasi diperkenalkan, yang sangat berpengaruh terhadap cara penerapan komputer. Komputer baru tersebut adalah yang pertama kali menggunakan sirkuit chip silikon, dan ia menawarkan kemungkinan terhadap daya yang lebih besar untuk tiap dollar yang dikeluarkan. Sebuah perusahaan dapat mulai menggunakan komputer yang lebih cepat dan memiliki unit penyimpanan berkapasitas besar ini. Dengan peralatan komunikasi ini maka biaya secara relatif dapat dikurangi. Konsep penggunaan komputer sebagai Management Information System (MIS) ini dikembangkan oleh pabrik komputer untuk melengkapi peralatan tambahan. Konsep MIS menandakan bahwa aplikasi komputer harus dilakukan untuk mencapai tujuan utama, yaitu menghasilkan informasi manajemen. Konsep tersebut secara cepat digunakan oleh berbagai perusahaan yang besar, karena perusahaan tersebut menyadari akan pentingnya mendapatkan informasi manajemen. Jalan yang ditempuh oleh perusahaan perintis ini tidaklah mudah. Hasil yang nyata seringkali tidak sesuai dengan yang diharapkan. Ada beberapa sebab kenapa usaha penggunaan MIS yang pertama ini gagal, yaitu kurangnya pemahaman umum mengenai komputer oleh para pemakai, pengabaian peranan manajemen oleh spesialis informasi, peralatan komputerisasi yang mahal dan terbatas oleh standart, dan sebagainya. Namun, kesalahan utama yang ada dalam penggunaan awal dari sistem ini adalah bahwa mereka terlalu ambisius. Perusahaan yakin bahwa ia akan dapat membangun sistem informasi raksasa untuk mendukung kerja para manajer. Rancangan sistem dibuat besar dan dengan cepat, sehingga akhirnya tak dapat dikelola dengan baik. Beberapa perusahaan tetap bertahan untuk menggunakannya, menginvestasikan lebih banyak lagi sumber, dan akhirnya mengembangkan sistem yang dapt bekerja , walaupun sistem tersebut tidak sesuai dengan yang direncanakan pada awalnya. Sedangkan perusahaan yang lain memutuskan untuk membatalkan ide tentang MIS dan kembali menggunakan EDP. 2.5.3. Fokus pada pendukung keputusan Sementara banyak yang mengamati perjuangan perusahaan untuk menggunakan MIS raksasa dengan baik, beberapa ilmuwan informasi pada Massachusets Institute of Technology (MIT) melakukan formulasi pendekatan yang berbeda. Ilmuwan ini adalah S. Scott Morton, G. Anthony Gorry, dan Peter G.W. Keen, dengan konsep yang dinamakan decision support system (sistem penunjang keputusan) atau DSS. DSS adalah informasi yang menghasilkan sistem yang ditujukan untuk masalah tertentu yang harus dipecahkan oleh manajer dan untuk menghasilkan keputusan yang harus dibuat. Masalah yang dapat dipecahkan dengan baik oleh DSS adalah masalah yang bersifat semistruktur. Structured problem (masalah terstruktur) dalah masalh yang elemennya diketahui dan hubungannya dapat ditentukan. Unstructured problem (masalah tak terstruktur) adalah kebalikannya, yaitu tak ada elemen ataupun hubungnnya yang dapat diketahui. Semistructured problem (masalah semi terstruktur) adalah bahwa beberapa elemen dan hubungannya dapat diketahui dan dimengerti, dan bebrapa diantaranya tidak dapat diketahui. Daripada menginstal satu MIS raksasa, lebih baik menggunakan pendukung DSS yang di fokuskan pada masalah yang terpisah dan merancang satu atau lebih DSS untuk masing-masing. Pandangan penggantian MIS dengan DSS. Beberapa orang berfikir untuk mengganti MIS dengan DSS, dan mereka menganggap bahwa konsep MIS adalah kuno. Salah satu kritik yang sering kita dengar adalah bahwa MIS memuati manajer dengan terlalu banyak informasi yang tak dibutuhkannya. Hal ini biasanya terjadi pada tahap awal, namun hal ini tidak akan terjadi selanjutnya bila konsep MIS tidak rusak. Kegagalan tersebut dikarenakan konsep tersebut dilakukan atau diterapkan dengan tidak benar. Pandangan bahwa DSS dan MIS berada dalam Hirarki. Beberapa orang mengganggap bahwa DSS, MIS, dan DP berada dalam satu hirarki, dimana DSS paling atas dan DP yang paling bawah. DSS memberikan dukungan pemecahan masalah yang paling banyak, dengan melibatkan manajer secara aktif dan dengan cara membuat software analisis khusus sebagai pendukung database. Sebaliknya, MIS berperan lebih pasif yang hanya memberikan informasi yang kemudian informasi tersebut harus diterjemahkan dan dijalankan oleh manajer. Pandangan bahwa MIS adalah sumber yang bersifat organisasional. Pandangan yang ketiga ini menganggap bahwa MIS ditujukan untuk informasi penyelesaian masalah pada kelompok manajer dengan cara umum, sedangkan DSS ditujukan untuk memberikan dukungn ke manajer tertentu dengan cara yang khusus. 2.5.4. Fokus pada komunikasi Selama waktu pengembangan DSS, kepentingan dan minat difokuskan pada aplikasi komputer lain, yaitu office automation (otomatisasi kantor) atau OA. OA dimaksudkan untuk mempermudah komunikasi dan meningkatkan produktifitas diantara manajer dan pekerja kantor dengan penggunaan peralatan elektronik dan elektromekanik. OA dimulai pada tahun 1964, ketika IBM mengeluarkan produk Magnetic Tape/ Selectric Typewriter (MT/ST), yaitu mesin ketik yang dapat mengetik kata yang telah terekam pada tape magnetik. Operasi pengetikan otomatis segera ditansfer ke kelas sistem yang kecil, yang dirancang secara khusus untuk word processing. Sistem kecil ini disebut word prosesor. Selama periode waktu ini, pemakai sistem komputer yang besar menyadari bahwa word prosesing dapat dilakukan dari terminal keyboard yang disambungkan ke komputer. Software word prosesing tertentu memungkinkan komputer sentral untuk melakukan fungsi yang sama seperti komputer word prosesor stand-alone. Langkah berikutnya adalah melakukan word prosesing pada mikrokomputer, dan akhir-akhir ini cara ini banyak diminati. Selain digunakan untuk word prosesing, office automation juga dikembangkan agar mencakup aplikasi lain, seperti telekonferensi, pengiriman suara, pengiriman elektronik, pengkalenderan elektronik, transmisi faksimile, dan desktop publishing. 2.5.5. Fokus Konsultasi Belakangan ini ada perubahan, yaitu adanya penerapan artificial intelligence (AI) untuk masalah bisnis. Ide dasar AI adalah bahwa komputer dapat diprogram untuk melakukan beberapa pemikiran logis seperti manusia. Subklas khusus dari AI yaitu expert system mendapatkan perhatian yang besar. Expert system adalah sistem yang berfungsi sebagai spesialis dalam suatu area. Sebagai contoh, expert system dapat memberikan beberapa bantuan kepada manajer, sama seperti yang diberikan oleh konsultan manajemen. Selama beberapa tahun yang akan datang, kita dapat mengharapkan expert system ini akan memainkan peranan yang lebih penting seperti halnya perusahaan yang telah memolopori aplikasi inovatif ini. 2.6. UPAYA PENCAPAIAN SISTEM INFORMASI BERBASIS KOMPUTER Divisi marketing dari suatu perusahaan asuransi jiwa berukuran menengah menggunakan sistem informasi yang terdiri dari buku catatan yang dicetak dengan komputer, yang disiapkan secara bulanan. Beberapa cetakan ini dimaksudkan untuk membantu mnajer marketing dalam merencanakan penempatan orang yang akan menjalankan program di masa yang akan datang. Dengan bekerja sama, spesialis informasi dan manajer marketing telah bergerak ke tahap yang lebih jauh. Program komputer yang menyiapkan lembaran/cetakan ini dapat dianggap sebagai sistem pendukung keputusan. DSS membantu manajemen marketing dalam memecahkan masalah mengenai penetapan kekuatan penjualan untuk mencapai tujuan perusahaan.
Langganan:
Postingan (Atom)