Kamis, 18 Oktober 2012

Gambaran Umum Manajemen


A .Pengertian Manajemen
1.     Definisi manajemen umum
Kata manajemen berasal dari bahasa Prancis kuno yaitu menagemen yang memiliki arti seni melaksanakan dan mengatur .
Manajemen juga memiliki tiga pengertian , yaitu
a.     Manajemen sebagai suatu proses
·        Menurut Encyclopedia of The social Science, manajemen yaitu suatu proses dimana sebuah tujuan tertentu dapat dilaksanakan dan dapat diawasi .
·        Menurut Hilman, manajemen adalah suatu tujuan melalui kegiatan orang lain, dan mengawasi usaha – usaha yang dilakukan individu untuk mencapai suatu tujuan.
b.     Manajemen sebagai kolektivitas orang – orang yang melakukan aktivitas manajemen.
·        Yaitu suatu kumpulan dati orang – orang yang bekerja sama untuk mencapai suatu tujuan bersama. Orang yang bertanggung jawab terhadap terlaksananya suatu tujuan atau berjalannya aktivitas manajemen disebut juga dengan Manajer .
c.      Manajemen sebagai suatu seni ( Art ) atau juga suatu ilmu pengetahuan.
·        Management is science (ilmu) and is art (seni), yang artinya manajemen sebagai ilmu pengetahuan yang teroganisir dan sistematis, dan terdiri dari teori-teori dan prinsip-prinsip. Manajemen sebagai ilmu berfungsi untuk menerangkan gejala-gejala, kejadian-kejadian, keadaan-keadaan dan memberikan penjelasan. Manajemen sebagai ilmu juga melihat bagaimana manajemen itu sendiri dihubungkan dengan prinsip-prinsip, yaitu : planning, organizing, directing, dan monitoring. Manajemen juga sebagai seni yang sangat bergantung pada orang yang menjalankannya. Manajemen sebagai seni berfungsi untuk mencapai tujuan yang mendatangkan hasil, berarti di dalam mencapai suatu tujuan itu diperlukan kerja sama dengan orang lain. Pada intinya, bagaimana cara kita memerintahkan kepada orang lain agar mau bekerja sama untuk mencapai tujuan bersama.
·        Chester I  Barnard dalam bukunya yang berjudul The Function of the Executive, mengakui bahwa manajemen itu adalah "seni" dan juga sebagai "ilmu". Begitu juga Henry Fayol, Alfin Brown, Harold Koontz dan Cyril O'Donnel, dan George R. Terry. Mary Parker Follet pun mendefinisikan manajemen sebagai seni dalam menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain. Hal ini berarti bahwa para manajer mempelajari terlebih dahulu tujuan yg akan dicapai lalu diproses melalui kerjasama dengan orang lain.
B. Manajemen dan Manajer

 TINGKATAN MANAJEMEN
o   Manajemen tingkat pertama (first-line management), dikenal dengan istilah manajemen operasional, yang merupakan manajemen tingkatan paling rendah yang bertugas memimpin dan mengawasi karyawan non-manajerial yang terlibat dalam proses produksi.
·        Manajemen tingkat menengah (middle management) yaitu mencakup semua manajemen yang berada diantara manajer tingkat pertama dan manajemen puncak yang bertugas sebagai penghubung antara keduanya. 
·        Manajemen puncak (top management), dikenal dengan istilah executive officer, yang bertugas merencanakan kegiatan dan strategi perusahaan secara umum dan mengarahkan jalannya perusahaan.
 Fungsi – Fungsi Manajemen
·        Perencanaan (planning) adalah memikirkan dan menetapkan apa yang akan dikerjakan oleh kelompok dengan sumber yang dimiliki. Perencanaan mencakup kegiatan pengambilan keputusan, untuk menentukan tujuan suatu perusahaan secara keseluruhan dan cara terbaik memenuhi tujuan itu.
·        Pengorganisasian (organizing) dilakukan dengan tujuan membagi suatu kegiatan yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan dalam kelompok-kelompok. Pengorganisasian mempermudah manajer dalam melakukan pengawasan dan menentukan orang yang dibutuhkan untuk melaksanakan tugas-tugas yang telah dibagi-bagi tersebut.
·        Pengisian jabatan (staffing), adalah fungsi dari manajemen yang berkenaan dengan penarikan, penempatan, pemberian latihan dan pengembangan serta orientasi kepada para pekerja di lingkungan kerja yang menguntungkan dan produktif.
·        Pengarahan (directing) adalah suatu tindakan untuk mengusahakan agar semua anggota kelompok berusaha untuk mencapai sasaran sesuai dengan perencanaan manajerial dan usaha

Keterampilan – Keterampilan Manajerial
Robert L. Katz pada tahun 1970 mengemukakan bahwa setiap manajer membutuhkan minimal tiga keterampilan dasar, ketiga keterampilan tersebut yaitu :
·        Keterampilan Konseptual (conceptional skill) 
            Manajemen tingkat atas (top manager) harus memiliki keterampilan untuk membuat konsep, ide, dan gagasan demi kemajuan organisasi. Gagasan atau ide serta konsep tersebut kemudian dijabarkan menjadi suatu rencana kegiatan untuk mewujudkan gagasan tersebut.
·        Keterampilan berhubungan dengan orang lain (humanity skill)
            Manajer juga perlu dilengkapi dengan komunikasi atau keterampilan             berhubungan  dengan orang lain, yang disebut juga keterampilan kemanusiaan. Komunikasi  yang  persuasif harus selalu diciptakan oleh manajer untuk menjalin kerjasama  dengan  orang lain. Keterampilan berkomunikasi sangat diperlukan, baik pada tingkatan manajemen     atas, menengah, maupun bawah.

·        Keterampilan teknis (technical skill)
            Keterampilan teknis ini merupakan kemampuan untuk  menjalankan suatu   pekerjaan tertentu, seperti menggunakan program komputer, memperbaiki mesin, membuat kursi, akuntansi, dan lain – lain.
C. Evolusi – Evolusi Teori Manajemen
·        Teori Manajemen Klasik, yang menekankan pada pengembangan prinsip yang universal untuk digunakandalam berbagai situasi manajemen. Pengembangan manajemen ini dilakukan secara teoritis yang investasi terbesarnya adalah karyawan dan tenaga kerjanya diberi pelatihan keterampilan sesuai dengan operasi pabrik.
·        Teori Perilaku, yang menekankan kebutuhan manusia, kelompok kerja, dan peran dari faktor sosial dalam lingkungan kerja. Adapun perilaku manusia yang dipengaruhi oleh sistem sosialnya, dapat dipahami melalui tiga pendekatan, yaitu rasional, sosiologis, dan pengembangan hubungan manusia.
·        Teori Kuantitatif, menekankan pada penerapan teknik matematis dalam penyelesaian masalah manajemen. Teori Kuantitatif ini memfokuskan keputusan manajemen yang didasarkan atas perhitungan yang dapat dipertanggung jawabkan.
 
D. Manajemen dan Lingkungan Eksternal
Definisi Lingkungan
            Lingkungan merupakan unsur-unsur yang terdapat diluar organisasi yang sebagian besar tidak dapat dikendalikan dan berpengaruh dalam pembuatan keputusan manajer. Secara umum, lingkungan perusahaan atau organisasi terdapat dua bagian besar, yaitu lingkungan eksternal dan lingkungan internal.
·        Lingkungan Eksternal
Lingkungan eksternal yaitu unsur-unsur yang terdapat diluar organisasi, yang dimana unsur-unsur ini tidak dapat dikendalikan dan diketahui lebih dahulu oleh manajer. Unsur-unsur lingkungan eksternal organisasi contohnya ; peraturan pemerintah, perubahan ekonomi, perilaku konsumen, perkembangan teknologi, dan sebagainya.
·        Lingkungan Internal
Lingkungan internal yaitu unsur-unsur yang terdapat didalam usahanya saja. Unsur-unsur lingkungan internal organisasi contohnya ; karyawan, pemegang saham, dan modal.

Faktor – Faktor Lingkungan Eksternal Mikro dan Makro
             
           Lingkungan eksternal mikro adalah lingkungan yang mempunyai pengaruh langsung thadap kegiatan manajemen. Lingkungan eksternal mikro diartikan sebagai faktor-faktor diluar rumah tangga produksi atau dunia usaha yang berpengaruh langsung terhadap kegiatan dunia usaha
Faktor-faktor yang termasuk lingkungan eksternal mikro adalah sebagai berikut :
·        Penyedia/ pemasok (supplier). Dengan adanya pemasok faktor-faktor produksi, muncul kegiatan produksi, selain itu pemasok juga menunjang kelangsungan hidup dunia usaha.
·        Perantara adalah pihak-pihak yang berperan dalam penyebaran hasil-hasil produksi dari produsen ke tangan konsumen hingga siap dikonsumsi
            Lingkungan eksternal makro adalah lingkungan yang mempunyai pengaruh tidak langsung kepada suatu organisasi. Hal ini disebabkan oleh sifat majemuk kegiatan dunia usaha.  
Secara umum, unsur-unsur yang termasuk lingkungan eksternal makro adalah sebagai berikut :
  • ·   Politik dan Hankan, keadaan politik dan pertahanan keamanan secara umum menciptakan iklim ketenangan usaha.
  • ·        Perekonomian, tingkat pendapatan, pola-pola pemenuhan kebutuhan masyarakat tingkat investasi dan sebagainya.
  • ·        Pendidikan dan teknologi tingkat kecerdasan kehidupan masyarakat yang berkaitan dengan penguasaan dan pengembangan ilmu pengetahuan serta teknologi pada umumnya.

Tanggung Jawab Sosial Manajer
            
     Tanggung jawab Sosial Perusahaan atau Corporate Social Responsibility (CSR) adalah suatu konsep bahwa suatu organisasi memiliki tanggung jawab terhadap lingkungan perusahaan. Tanggung jawab manajer ini merupakan salah satu peran penting yang harus dilakukan seorang manajer karena aspek ini merupakan syarat utama berhasilnya suatu perusahaan. Dengan demikian manajer dituntut untuk menerangkan etika perusahaan (The Etic of Managers). Berikut beberapa etika perusahaan :
·        Etika Sosial (Societal Ethics)
·        Etika Profesi (Occupational Ethics)
·        Etika Individual (Individual Ethics)
·        Etika Organisasi (Organizational Ethics)

  


-   http://id.wikipedia.org/wiki/Perencanaan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar