A .Pengertian Manajemen
1.
Definisi manajemen umum
Kata manajemen berasal dari bahasa Prancis
kuno yaitu menagemen yang memiliki
arti seni melaksanakan dan mengatur .
Manajemen juga memiliki tiga pengertian ,
yaitu
a.
Manajemen sebagai suatu proses
·
Menurut Encyclopedia of The social Science,
manajemen yaitu suatu proses dimana sebuah tujuan tertentu dapat dilaksanakan
dan dapat diawasi .
·
Menurut Hilman, manajemen adalah suatu
tujuan melalui kegiatan orang lain, dan mengawasi usaha – usaha yang dilakukan
individu untuk mencapai suatu tujuan.
b.
Manajemen sebagai kolektivitas orang – orang yang
melakukan aktivitas manajemen.
·
Yaitu suatu kumpulan dati orang – orang yang
bekerja sama untuk mencapai suatu tujuan bersama. Orang yang bertanggung jawab
terhadap terlaksananya suatu tujuan atau berjalannya aktivitas manajemen
disebut juga dengan Manajer .
c.
Manajemen sebagai suatu seni ( Art ) atau juga
suatu ilmu pengetahuan.
·
Management is science (ilmu) and is art (seni), yang artinya manajemen sebagai ilmu pengetahuan
yang teroganisir dan sistematis, dan terdiri dari teori-teori dan
prinsip-prinsip. Manajemen sebagai ilmu berfungsi untuk menerangkan
gejala-gejala, kejadian-kejadian, keadaan-keadaan dan memberikan penjelasan.
Manajemen sebagai ilmu juga melihat bagaimana manajemen itu sendiri dihubungkan
dengan prinsip-prinsip, yaitu : planning, organizing, directing, dan
monitoring. Manajemen juga sebagai seni yang sangat bergantung pada orang yang
menjalankannya. Manajemen sebagai seni berfungsi untuk mencapai tujuan yang
mendatangkan hasil, berarti di dalam mencapai suatu tujuan itu diperlukan kerja
sama dengan orang lain. Pada intinya, bagaimana cara kita memerintahkan kepada
orang lain agar mau bekerja sama untuk mencapai tujuan bersama.
·
Chester I
Barnard dalam bukunya yang berjudul The Function of the
Executive, mengakui bahwa manajemen itu adalah "seni" dan juga
sebagai "ilmu". Begitu juga Henry Fayol, Alfin Brown, Harold
Koontz dan Cyril O'Donnel, dan George R. Terry. Mary Parker
Follet pun mendefinisikan manajemen sebagai seni dalam menyelesaikan
pekerjaan melalui orang lain. Hal ini berarti bahwa para manajer mempelajari
terlebih dahulu tujuan yg akan dicapai lalu diproses melalui kerjasama dengan
orang lain.
B. Manajemen dan Manajer
TINGKATAN MANAJEMEN
o Manajemen tingkat pertama (first-line management),
dikenal dengan istilah manajemen operasional, yang merupakan manajemen
tingkatan paling rendah yang bertugas memimpin dan mengawasi karyawan
non-manajerial yang terlibat dalam proses produksi.
·
Manajemen
tingkat menengah (middle management) yaitu mencakup semua manajemen yang berada
diantara manajer tingkat pertama dan manajemen puncak yang bertugas sebagai
penghubung antara keduanya.
·
Manajemen
puncak (top management), dikenal dengan istilah executive officer, yang
bertugas merencanakan kegiatan dan strategi perusahaan secara umum dan
mengarahkan jalannya perusahaan.
Fungsi –
Fungsi Manajemen
·
Perencanaan
(planning) adalah
memikirkan dan menetapkan apa yang akan dikerjakan oleh kelompok dengan sumber
yang dimiliki. Perencanaan mencakup kegiatan pengambilan keputusan, untuk
menentukan tujuan suatu perusahaan secara keseluruhan dan cara terbaik memenuhi
tujuan itu.
·
Pengorganisasian
(organizing) dilakukan
dengan tujuan membagi suatu kegiatan yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan
dalam kelompok-kelompok. Pengorganisasian mempermudah manajer dalam melakukan
pengawasan dan menentukan orang yang dibutuhkan untuk melaksanakan tugas-tugas
yang telah dibagi-bagi tersebut.
·
Pengisian
jabatan (staffing), adalah
fungsi dari manajemen yang berkenaan dengan penarikan, penempatan, pemberian
latihan dan pengembangan serta orientasi kepada para pekerja di lingkungan
kerja yang menguntungkan dan produktif.
·
Pengarahan
(directing) adalah
suatu tindakan untuk mengusahakan agar semua anggota kelompok berusaha untuk
mencapai sasaran sesuai dengan perencanaan manajerial dan usaha
Keterampilan
– Keterampilan Manajerial
Robert L. Katz pada tahun 1970
mengemukakan bahwa setiap manajer membutuhkan minimal tiga keterampilan dasar,
ketiga keterampilan tersebut yaitu :
·
Keterampilan
Konseptual (conceptional skill)
Manajemen
tingkat atas (top manager) harus memiliki keterampilan untuk membuat konsep,
ide, dan gagasan demi kemajuan organisasi. Gagasan atau ide serta konsep tersebut
kemudian dijabarkan menjadi suatu rencana
kegiatan untuk mewujudkan gagasan
tersebut.
·
Keterampilan
berhubungan dengan orang lain (humanity skill)
Manajer juga perlu
dilengkapi dengan komunikasi atau keterampilan berhubungan
dengan orang lain, yang disebut juga
keterampilan kemanusiaan.
Komunikasi yang persuasif harus selalu diciptakan oleh manajer untuk menjalin kerjasama dengan orang
lain. Keterampilan berkomunikasi sangat
diperlukan, baik pada tingkatan manajemen atas, menengah, maupun bawah.
·
Keterampilan teknis (technical
skill)
Keterampilan
teknis ini merupakan kemampuan untuk menjalankan suatu pekerjaan tertentu,
seperti menggunakan program komputer, memperbaiki
mesin, membuat kursi, akuntansi, dan lain
– lain.
C. Evolusi – Evolusi Teori Manajemen
·
Teori
Manajemen Klasik, yang
menekankan pada pengembangan prinsip yang universal untuk digunakandalam
berbagai situasi manajemen. Pengembangan manajemen ini dilakukan secara
teoritis yang investasi terbesarnya adalah karyawan dan tenaga kerjanya diberi
pelatihan keterampilan sesuai dengan operasi pabrik.
·
Teori Perilaku, yang menekankan kebutuhan manusia, kelompok kerja, dan peran dari faktor
sosial dalam lingkungan kerja. Adapun perilaku manusia yang dipengaruhi oleh sistem sosialnya,
dapat dipahami melalui tiga pendekatan, yaitu rasional, sosiologis, dan
pengembangan hubungan manusia.
·
Teori Kuantitatif, menekankan pada penerapan teknik matematis dalam penyelesaian masalah
manajemen. Teori Kuantitatif ini memfokuskan keputusan
manajemen yang didasarkan atas perhitungan yang dapat dipertanggung jawabkan.
D. Manajemen dan Lingkungan Eksternal
Definisi Lingkungan
Lingkungan merupakan unsur-unsur yang terdapat diluar organisasi yang
sebagian besar tidak dapat dikendalikan dan berpengaruh dalam pembuatan
keputusan manajer. Secara umum, lingkungan perusahaan atau organisasi terdapat
dua bagian besar, yaitu lingkungan eksternal dan lingkungan internal.
·
Lingkungan Eksternal
Lingkungan
eksternal yaitu unsur-unsur yang terdapat diluar organisasi, yang dimana
unsur-unsur ini tidak dapat dikendalikan dan diketahui lebih dahulu oleh
manajer. Unsur-unsur lingkungan eksternal organisasi contohnya ; peraturan
pemerintah, perubahan ekonomi, perilaku konsumen, perkembangan teknologi, dan sebagainya.
·
Lingkungan Internal
Lingkungan
internal yaitu unsur-unsur yang terdapat didalam usahanya saja. Unsur-unsur
lingkungan internal organisasi contohnya ; karyawan, pemegang saham, dan modal.
Faktor –
Faktor Lingkungan Eksternal Mikro dan Makro
Lingkungan eksternal mikro adalah lingkungan yang mempunyai pengaruh langsung thadap kegiatan manajemen. Lingkungan eksternal mikro diartikan sebagai faktor-faktor diluar rumah tangga produksi atau dunia usaha yang berpengaruh langsung terhadap kegiatan dunia usaha
Faktor-faktor
yang termasuk lingkungan eksternal mikro adalah sebagai berikut :
·
Penyedia/ pemasok
(supplier). Dengan adanya pemasok faktor-faktor produksi, muncul kegiatan
produksi, selain itu pemasok juga menunjang kelangsungan hidup dunia usaha.
·
Perantara adalah
pihak-pihak yang berperan dalam penyebaran hasil-hasil produksi dari produsen
ke tangan konsumen hingga siap dikonsumsi
Lingkungan eksternal makro adalah
lingkungan yang mempunyai pengaruh tidak langsung kepada suatu organisasi. Hal
ini disebabkan oleh sifat majemuk kegiatan dunia usaha.
Secara umum, unsur-unsur yang termasuk lingkungan
eksternal makro adalah sebagai berikut :
- · Politik dan Hankan, keadaan politik dan pertahanan keamanan secara umum menciptakan iklim ketenangan usaha.
- · Perekonomian, tingkat pendapatan, pola-pola pemenuhan kebutuhan masyarakat tingkat investasi dan sebagainya.
- · Pendidikan dan teknologi tingkat kecerdasan kehidupan masyarakat yang berkaitan dengan penguasaan dan pengembangan ilmu pengetahuan serta teknologi pada umumnya.
Tanggung Jawab
Sosial Manajer
Tanggung jawab Sosial Perusahaan atau Corporate Social Responsibility (CSR) adalah suatu konsep bahwa suatu organisasi memiliki tanggung jawab terhadap lingkungan perusahaan. Tanggung jawab manajer ini merupakan salah satu peran penting yang harus dilakukan seorang manajer karena aspek ini merupakan syarat utama berhasilnya suatu perusahaan. Dengan demikian manajer dituntut untuk menerangkan etika perusahaan (The Etic of Managers). Berikut beberapa etika perusahaan :
·
Etika Sosial (Societal Ethics)
·
Etika Profesi
(Occupational Ethics)
·
Etika
Individual (Individual Ethics)
·
Etika
Organisasi (Organizational Ethics)
- http://id.wikipedia.org/wiki/Perencanaan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar